
Usaha ternak memang memiliki target pasar yang tidak pernah habis. Daging ayam selalu dipastikan akan memiliki permintaan yang tinggi. Sebab, selain digunakan untuk bahan baku kuliner berbahan ayam, ayam juga termasuk dalam menu harian disetiap rumah.
Bagaimana tidak, ayam menjadi panganan favorit dan paling dibutuhkan setiap orang di seluruh dunia. Jadi jangan takut rugi bila ingin terjun ke bisnis satu ini.
Usaha ini juga digadang-gadang bisa kasih banyak keuntungan karena bisa diolah menjadi apa saja. Usaha ini juga bisa menjadi solusi buat kamu para pekerja yang terdampak pandemi dan ingin memulai usaha sendiri.
Meski demikian, usaha ternak ayam tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak hambatan yang muncul di tengah jalan, mulai dari penyakit ayam, naiknya harga pakan, pesaing hingga biaya transportasi. Untuk itu, kamu harus tahu tips menjalankan usaha ini agar cepat berkembang. Berikut tipsnya:
Menentukan Waktu Mulai Beternak yang Tepat
Untuk memulai usaha ternak ayam harus memperhitungkan lama waktu tahapan beternak sehingga bisa memprediksi melakukan panen saat harga ayam sedang melonjak tinggi, umumnya saat mendekati hari raya Idul Fitri.
Dengan menargetkan panen di momentum tersebut, maka tahapan ternak bisa dimulai dari 4 bulan sebelumnya. Perhitungan waktu ini, untuk memastikan kamu memperoleh keuntungan yang optimal daripada asal-asalan memulai tahapan beternak di sembarang waktu.
Persiapkan Lahan Ternak Ayam
Pertama kali yang harus kamu sediakan adalah lahan untuk ternak. Luas atau kecilnya lahan pun harus disesuaikan dengan jumlah ayam yang bakal kamu ternak.
Pastikan untuk memiliki lahan yang pas, jangan sampai ayam berdesak-desakan yang bisa berakibat stres dan mati. Penjelasan ilmiahnya, lahan yang sempit bahkan sampai berdesak-desakan membuat kadar amonia di dalam ayam meningkat. Peningkatan amonia membuat ayam malas makan. Meski belum ada ukuran ideal untuk lahan, tapi ada yang menyebut setiap 1 meter persegi ideal untuk 8-12 ayam.
Jangan lupa juga, pastikan lahan yang kamu miliki jauh dari permukiman, dengan jarak ideal sekitar 200 meter. Tujuannya untuk mengurangi risiko penularan penyakit oleh unggas. Jadi ternak ayam rumahan sangat tidak dianjurkan oleh pemerintah.
Buat kandang sesuai jenis ayam
Ada tiga jenis sistem kandang yang populer untuk ternak ayam. Pertama sistem REN, kedua sistem postal, dan ketiga sistem baterai.
Kandang REN ini bentuknya terbuka tidak ada atap namun punya pagar. Tapi tidak semuanya terbuka, ada sebagian yang diberikan atap untuk ayam berteduh. Biasanya jenis ini dipakai untuk ternak ayam kampung, karena ayam kampung senang berjalan-jalan di tempat terbuka.
Kemudian ada postal, yaitu kandang tertutup tanpa sekat, tapi alasnya diberikan sekam padi. Sekam ini untuk mengurangi bau yang diakibatkan oleh kotoran ayam. Bentuk kandang ini cocok untuk ternak ayam potong.
Terakhir kandang baterai, yang tidak memerlukan lahan yang begitu luas untuk membangunnya karena jenis ini bentuknya bertingkat, bukan mendatar seperti kandang lainnya. Umumnya dibuat 3-4 tingkat, kemudian satu ayam mendapatkan satu tempat yang telah disekat.
Bentuk kandangnya dibuat miring ke depan yang tujuannya untuk mempermudah menggelindingkan telur. Biasanya digunakan untuk ayam-ayam petelur.
Untuk biaya tiap jenis kandang ini bisa disesuaikan dengan uang yang dipunya. Rata-rata untuk biaya kandang bisa dibuat dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.
Pastikan Memilih Bibit Unggul
Hampir semua peternak ayam sudah tahu mengenai tips ini. Namun, yang lebih penting adalah memilih jenis dan keturunan ayam itu sendiri. Misalnya, jika kamu akan membesarkan ayam buras dari keturunan wareng, berat badan maksimalnya hanya 1,5 hingga 2 kg saja, sekalipun diberi makan banyak. Berbeda dengan memelihara ayam buras rambon, ukuran badannya akan lebih cepat membesar dengan maksimal 4 sampai 5 kg.
Untuk itu, ketika kamu membeli anakan ayam sebaiknya meneliti seperti apakah indukannya dan ayam jantan yang mengawininya, agar kamu tidak mendapatkan bibit ayam yang ukuran tubuhnya tidak bisa membesar. Hal ini karena ayam yang berasal dari bibit unggul bisa memiliki masa panen yang lebih cepat dan risiko kematian lebih rendah.
Kalau kamu baru mulai beternak atau baru level pemula, lebih baik untuk membeli DOC yang berkualitas.
DOC adalah anakan ayam yang baru lahir dan umurnya di bawah 10 hari. Pilih DOC yang berasal dari indukan yang sehat dan terbebas penyakit. Karena kualitas indukan itu juga memengaruhi kualitas anakan. Kalau bisa, DOC diberikan vaksin terlebih dahulu agar terbebas dari penyakit dan stres tentunya.
Harga untuk DOC pun bervariasi, namun rata-rata berkisar Rp800 ribu sampai Rp 900 ribu kamu sudah bisa mendapatkan 100 ekor DOC.
Memberi Pakan Tepat Waktu dan Bernutrisi
Pakan ayam merupakan sumber makanan yang nantinya diserap tubuh ayam untuk memacu perkembangan dan pertumbuhannya.
Pakan ayam yang baik adalah yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan ayam Sinta, tersedia pakan ayam petelur, pedaging dan ayam kampung.
Pakan ayam pedaging Sinta memastikan ayam pedaging memliki nutrisi seimbang dan mencapai berat badan ideal saat memasuki tiap tahap pertumbuhan.
Sedangkan untuk pakan ayam petelur Sinta, FCR (Food Conversion Ratio) yang lebih baik, tingkat ketahanan hidup yang lebih tinggi, tingkat keseragaman yang lebih baik dan menghasilkan kualitas telur yang terbaik.
Kamu juga bisa menggunakan jagung, bungkil kedelai, keong, tepung tulang, tepung ikan, tepung udang, ulat kecil, ampas tahu, atau limbah kedelai yang nantinya dicampur dengan bekatul sebagai makanan selingan sentrat.
Memberi pakan juga sebaiknya tepat waktu, yaitu 3 hari sekali pada saat pagi, siang dan sore. Siapkan juga dedaunan sayuran yang digantung di dalam kandang untuk mencegah ayam kelaparan jika kamu terlambat memberi makan.
Kondisi Kandang yang Sejuk dan Kering
Buatlah ukuran kandang yang sesuai dengan jumlah ayam yang akan diternak. Jangan sampai terlalu sempit karena ayam bersifat lebih aktif. Pagari juga kandang dengan waring (pembatas berbentuk jaring) agar ayam bisa keluar untuk bermain-main di pelataran kandang.
Saat musim hujan, sebaiknya ayam tetap di dalam kandang sembari lampu dan penghangat terus dinyalakan supaya kandang tetap hangat dan kering.
Pisahkan Ayam yang Sakit
Jika ada ayam yang sakit harus segera dipisahkan agar tidak menulari ayam lainnya. Oleh karena itu, perlu menyediakan kandang karantina.
Memasarkan Hasil Ternak Ayam
Ayam udah dirawat dan pakannya pun cukup, lalu gimana biar balik hasil dan kasih untung? Caranya adalah dengan menggunakan beragam strategi pemasaran.
Pemasaran yang paling tradisional adalah dengan menjualnya ke pasar. Pasar sebagai tempat bertemunya berbagai macam hasil ternak dan panen menjadi area yang menggiurkan bagi setiap peternak.
Kedua, kamu bisa menjualnya dari mulut ke mulut. Bisa dijual ke tetangga atau ke saudara. Tentunya harga jualnya bisa lebih mahal ketimbang kamu jual ke tengkulak di pasar.
Ketiga, membuat olahan sendiri menjadi cara jitu untuk meningkatkan harga jual suatu produk.
Kalau kamu beternak ayam, misalnya, bisa membuat makanan olahan seperti ayam goreng atau ayam bakar, terus. Lalu bulu ayamnya bisa kamu jual atau dikreasikan menjadi kemoceng misalnya.
Kelola Keuangan Biar Ternak Ayam Lancar
Kalau kamu udah yakin mau merintis usaha ini. Kelola uang kamu dengan baik ya. Jangan sampai uang yang niatnya buat usaha kepake buat pemakaian pribadi.
Itulah tips usaha ternak ayam agar cepat berkembang yang bisa kamu aplikasikan. Berbagai tips di atas bisa kamu terapkan untuk memenangkan persaingan dalam ternak ayam yang tinggi seiring dengan peluangnya yang besar.
Meski menggiurkan, tapi butuh ketelatenan dan tanggung jawab yang besar pada saat merawatnya. Jangan sampai usaha ini gagal di tengah jalan atau cuma jadi penghias dan khayalan kamu saja.